Mengenal Sosok Salmah Orbayinah, Perempuan Hebat Ketua Umum PP Aisyiyah 2022-2027
MOZAIKMUPEKALONGANKOTA.COM – Sosok Salmah Orbanyinah bukanlah tokoh asing di Muhammadiyah, lebih khusus lagi di Aisyiyah. Aktivisme dan perjuangan perempuan yang karib disapa Bayin ini layak menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin mengabdi di Persyarikatan Muhammadiyah maupun secara umum bagi perempuan yang tengah berjuang menggapai impian dan cita-citanya.
Diketahui, sosok Salmah Orbayinah mendadak mencuri perhatian publik terutama warga Persyarikatan, setelah Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada November 2022 mendaulatnya sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah 2022-2027. Ia tampil menjadi suksesor Siti Noordjannah Djohantini yang telah dua periode memimpin Aisyiyah.
Doktor Ilmu Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini akan memimpin Organisasi Otonom (Ortom) Perempuan Muhammadiyah ini hingga tahun 2027. Bayin didampingi sosok Tri Hastuti Nur Rochimah sebagai Sekretaris Umum serta 11 Anggota PP Aisyiyah.
Sosok Salmah Orbayinah, M.Kes, Apt, ini mungkin menjadi salah satu dari sekian tokoh perempuan progresif yang berpengalaman di bidangnya. Tak perlu diragukan lagi kapasitasnya sebagai aktivis perempuan Muhammadiyah. Pun dengan kompetensi keilmuannya di bidang farmasi, mengingat ia adalah lulusan Program Doktoral UGM Yogyakarta.
Sebagai penggerak organisasi, sosok Bayin ini sudah lama berkecimpung di masyarakat.
Dengan bidangnya kesehatan farmasi, beliau memiliki pengalaman mengajar dan bahkan menerima penghargaan dari dunia international.
I Baca juga: Dahsyat Jejak KH Hisyam, Sang Peletak Fondasi Pendidikan Muhammadiyah di Dekade Awal Abad 20
Kiprah Sosok Salmah Orbayinah, Perempuan Progresif Muhammadiyah Berpendidikan Tinggi
Salmah Orbayinah ini lahir pada 29 Februari 1968. Bayin mengajar sebagai dosen di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Tercatat, Bayin pernah menduduki posisi Sekretaris Program Studi Farmas pada UMY selama rentang 2010 sampai 2017.
Di UMY, Bayin mengampu mata kuliah Kimia Organik, Kimia Analisis, dan Biokimia. Ia juga dikenal cukup produktif melakukan penelitian di bidang yang digelutinya, yakni Farmasi. Untuk menyebut salah satu penelitian yang pernah dilakukannya, yakni riset tentang Isolasi Protein dan DNA Babi (Mitokondria dan Whole Genom) untuk Autentikasi Halal Produk Pangan dan Potensi Daun Binahong (Andredera cardifolia (Tenore) steenis) sebagai Antidiabetes dan Antihiperlipidemia.
Kompetensi keilmuan Bayin juga dibuktikan dengan pengalamannya sebagai reviewer pada Journal of Fundamental and Applied Pharmaceutical Science.
Sementara di Persyarikatan Muhammdiyah sendiri Bayin dipercaya sebagai Majelis Pembinaan Kader PP Muhammadiyah dan Ketua Majelis Pembinaan Kader PP Aisyiyah. Sebagai kader Persyarikatan, sebelumnya Salmah Orbayinah juga tercatat aktif dalam kepengurusan Nasyiatul Aisyiyah, sebuah Ortom perempuan muda Muhammadiyah.
Bahkan Bayin pernah diamanahi tugas sebagai Manager Perwakilan Lembaga Pemeriksa Halal dan kajian Halalan Thayyiban (LPH-KHT) Muhammadiyah.
I Baca juga: Tak Ada Kata Lelah! Inilah Agenda Dakwah KH Ahmad Dahlan pada 1922, Setahun Sebelum Wafat
Kiprah di Forum International
Tak hanya di dalam negeri, kiprah Salmah Orbayinah juga ternyata tercatat di forum internasional. Dalam hal ini, sosok Salmah Orbayinah layak disebut sebagai salah satu perempuan progresif karena berhasil masuk dalam daftar keanggotaan Asian Association of School of Pharmacy (AASP).
Sebagai lulusan S3 Ilmu Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini pada tahun 2021 menerima penghargaan dari Best Presenter 5th International Conference of Medical and Health Science (ICMHS).
Sementara pada tahun 2020 Bayin menjadi pembicara dalam forum The First Annual Convention of Muhammadiyah of The United State of Amerika. Dia mempresentasikan diskursus, “Keluarga Sakinah dan Pendidikan Anak Menurut Muhammadiyah” yang membahas ancaman disfungsi seksualitas pada generasi milenial karena obesitas.
Dan, yang terakhir Bayin menjadi ketua umum PP Aisyiyah selama periode 2022-2027. Tentu saja peran dan kiprahnya dibutuhkan untuk kemajuan perempuan di lingkungan Muhammadiyah sangatlah penting.
Ketum PP Aisyiyah Tanpa Nama Awalan Siti
Dalam sejarah kepemimpinan Aisyiyah, Salmah Orbayinah menjadi perempuan ke-11 yang berhasil menjadi Ketua Umum PP Aisyiyah. Terhitung sejak 1917, sudah 10 tokoh perempuan lain yang menahkodai Aisyiyah.
Mereka adalah Siti Bariyah sebagai Ketua Umum PP Aisyiyah pertama, yakni periode 1917-1920. Berikutnya ada istri KH Ahmad Dahlan sendiri, Siti Walidah, yang memimpin Aisyiyah selama 10 tahun pada 1921-1931.
Berikutnya, ada sosok Siti Aisyah Hilal yang menahkodai PP Aisyiyah dalam beberapa periode, yakni 1931, 1937-1942, serta 1950-1953. Sementara di periode 1932 sampai 1937 ada Siti Munjiyah.
Selanjutnya muncul Siti Badilah yang memimpin Aisyiyah pada periode 1938, lalu 1953-1962. Aisyiyah juga pernah dipimpin SIti Hayinah pada periode 1946 serta periode 1953-1962.
Periode kepemimpinan panjang PP Aisyiyah pernah juga diemban Elyda Djazman, yakni pada 1985-2000. Untuk periode 2000-2010, PP Aisyiyah dinahkodai Siti Chamamah Soeratno.
Periode selanjutnya ada Siti Noordjannah Djohantini yang memimpin Aisyiyah selama dua periode, yakni 2010-2022. Barulah kini PP Aisyiyah dipimpin Salmah Orbayinah untuk periode 2022 sampai 2027 mendatang.
Menariknya, nama-nama Ketua Umum Aisyiyah rata-rata menggunakan awalan Siti. Nah, sosok Salmah Orbayinah ini menjadi ketua kedua yang tidak menggunakan nama awalan Siti, setelah sebelumnya ada Elyda Djazman yang sempat memimpin Aisyiyah selama 15 tahun. (*)