Pecah! Lewat Film Jejak Langkah 2 Ulama, LSBO Sukses Hadirkan Wali Kota dan Para Pimpinan Ormas Islam Kota Pekalongan
MOZAIKMMU – Film Jejak Langkah 2 Ulama sukses menjadi pungkasan epik dari acara nonton bersama film persyarikatan yang dihelat LSBO PDM Kota Pekalongan, Jumat malam 26 Juli 2024 di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan. Wali beserta Forkopimda hingga para pimpinan Ormas Islam di Kota Pekalongan tidak hanya menyempatkan hadir, tetapi juga mengapresiasi pemutaran film sejarah yang dinilai bisa menguatkan Kembali simpul-simpul ukhuwah.
Beberapa tokoh yang hadir itu antara lain Wali Kota Pekalongan, H.A. Afzan Arslan Djunaid, S.E., M.M., Ketua DPRD Kota Pekalongan Azmi Basyir, Pejabat/Perwira Polres dan Kodim yang mewakili Kapolres dan Dandim, Ketua FKUB Kota Pekalongan KH Ahmad Marzuki, Kepala Kanor Kemenag Kota Pekalongan, Ketua PCNU Kota Pekalongan H. Muhtarom, beserta sejumlah Banomnya, Ketua PD Rifa’iyah, Ketua LDII, Al-Irsyad Kota Pekalongan, dan lainnya.
Sementara selaku tuan rumah acara, Ketua PDM Kota Pekalongan Dr. Hasan Bisysri, M.Ag. hadir Bersama jajaran Pleno PDM, Ketua PDA Rita Rahmawati, M.Pd. dan Pleno PDA, UPP PDM dan BPP PDA, PCM se Kota Pekalongan, AUM, dan lainnya.
Lebih dari 250 orang hadir memenuhi Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, tempat pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama.
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Wali Kota, Ketua DPRD dan unsur Forkopimda, Ketua FKUB, Kepala Kemenag, serta para pimpinan ormas Islam di Kota Pekalongan yang di tengah kesibukannya masih mau menyempatkan hadir di acara ini,” ungkap Ketua PDM Kota Pekalongan, Dr. Hasan Bisysri, saat sambutan sebelum pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama.
Menurut Hasan Bisysri, pemutaran film sejarah seperti Jejak Langkah 2 Ulama ini penting untuk ditonton dan direfleksikan bersama bagi segenap komponan bangsa, terutama umat Islam, untuk bisa melihat titik-titik temu yang bisa menyatukan di tengah perbedaan khilafiah yang ada.
“Dan dari sejarah kita mafhum, bahwa dua tokoh yang telah berjasa besar bagi bangsa ini, Kiai Ahmad Dahlan dan Syeikh Hasyim Asyari, ternyata dipertemukan oleh beberapa guru yang sama. Pun nasab keduanya diyakini bertemu,” terang Hasan Bisysri.
Apresiasi pun secara khusus disampaikan Wali Kota Afzan Arslan Djunaid terhadap PDM Kota Pekalongan beserta para penyelenggara acara nonton Bersama film Jejak Langkah 2 Ulama.
“Acara semacam ini perlu diapresiasi dan dilestarikan, paling tidak untuk mengingatkan kita semua tentang pentinya menjaga persatuan di tengah perbedaan. Beda itu niscaya, toh sifatnya hanya di ranah khilafiyah, tapi kita masih tetap bisa merawat ukhuwah, ya melalui duduk Bersama seperti ini, apalagi sambal menonton film sejarah,” kata Wali Kota yang karib disapa Aaf ini.
Dari Jejak Langkah 2 Ulama ini, Mas Aaf juga mengaku prihatin dengan produk film-film sejarah yang sering kali kalah popular disbanding film-film semisal fiksi horor.
“Padahal, pesan moral dari film sejarah ini amat penting untuk menjaga kesadaran kita dalam berbangsa. Betapa besar jasa dua tokoh ini bagi bangsa sampai hari ini, ini layak menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama generasi muda. Terima kasih kepada LSBO dan PDM Kota Pekalongan yang telah merawat semangat tersebut,” ujarnya.
Pecah, Nobar Fiilm Jejak Langkah 2 Ulama Lampaui Ekspektasi
Di luar apresiasi Wali Kota hingga para tokoh ormas Islam di Kota Pekalongan, kegiatan pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama ini dinilai Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PDM Kota Pekalongan, Saiful Fallah, M.Pd., telah sukses besar.
“Pesan utama dari pemutaran film sejarah ini adalah merawat ukhuwah. Dan alhamdulillah, kehadiran Bapak Wali Kota, Forkopimda, Ketua FKUB, Kepala Kemenag, Ketua PCNU dan Banomnya, Al-Irsyad, Rifaiyah, LDII dan lainnya malam ini sudah menjawab harapan kami selaku penyelanggara. maka terima kasih dan apresiasi mendalam kami sampaikan kepada semua yang hadir. Kami meyakini, seni adalah bahasa universal untuk menyampaikan pesan ukhuwah,” ucap Saiful.
Menurut Saiful, film Jejak Langkah 2 Ulama yang disutradarai Sigit Ariansyah ini mengisahkan dua sosok ulama besar nusantara dari Muhammadiyah dan NU yang telah memberikan sumbangsih besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
“Maka selain mengenang kedua sosok ulama ini, kita juga ingin menggali kembali nilai-nilai keislamkan yang telah mereka amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara Sekretaris LSBO PDM Kota Pekalongan, Dr. M. Riski Adi Wijaya, M.Pd., mengatakan acara pemutaran film persyarikatan yang diputar sejak pagi sampai Jejak Langkah 2 Ulama yang menjadi gongnya, secara umum sukses besar. Tidak hanya respon antusias penonton yang tinggi, lebih dari itu juga sambutan positif dari para pimpinan ormas Islam hingga Wali Kota Pekalongan terhadap event ini.
“Alhamdulillah, over all, acara nonton film persyarikatan ini sukses besar, termasuk pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama yang jadi puncaknya juga amat sukses. Antusiasme ini bahkan melampaui ekspektasi kita. Dakwah melalui seni memang indah dan mengindahkan,” ungkap akademisi UMPP ini.
Sebelumnya, pemutaran 3 film lainnya sejak pagi sampai sore pun berlangsung sukses. Baik film Cita-citaku Setinggi Balon, Meniti 20 Hari, maupun film 9 Putri Sejati, seluruhnya sukses besar. Bahkan ada yang sampai overload, karena tingginya permintaan. Bahkan, ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, pun menyempatkan nonton bareng dengan para Pimpinan Aisyiyah Kota Pekalongan.
“Dari lima session nobar yang kita hadirkan, secara keseluruhan penontonnya full bahkan over load. Kami menaksir kurang lebih total ada 1.500 penonton dari pemutaran seluruh film,” jelas dia.
Riski menyebut kesuksesan acara ini tidak lain karena kerja kolaboratif dari semua pimpinan di Muhammadiyah dan Ortom yang telah bahu-membahu mempersiapkan nobar ini dengan maksimal. Selain support Pleno PDM beserta UPP, acara ini juga disupport penuh oleh PDA dan BPP nya, PDPM dan Kokamnya, PDNA, PC IMM, PD IMM, PD Tapak Suci, Hizbul Wathan, serta PCM hingga PRM se Kota Pekalongan.
Secara khusus dalam tugas pengerahan penonton agar bisa memenuhi syiar yang diharapkan, maka keterlibatan Majlis Dikdasmen PDM beserta Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) PDA cukup berperan dengan apik. Mereka bekerja di balik lapangan, memastikan anak-anak sekolah jenjang PAUD sampai SMK berikut para gurunya agar bisa hadir di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan.
“Mempersiapkan sebuah acara besar dalam tempo yang relatif singkat ini tentu tidak mudah. Kalau dibilang lelah, itu pasti, tetapi melihat puncak acara malam ini, sepertinya so worth it, terbayarkan seluruhnya. Maka selain menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua yang terlibat, kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf, bahwa selama persiapan acara mungkin ada khilaf dan alpa yang mewarnai di antara kita. Semoga acara ini bisa menjadi syiar yang merekatkan ukhuwah Islamiyah di Kota Pekalongan,” pungkasnya. (sef)