Salurkan Bantuan Pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Kota Pekalongan 2025, Inilah Pesan Ketua PDM dan Ibu Wakil Wali Kota

MOZAIKMU – Bantuan program pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Kota Pekalongan tahun 2025 akhirnya resmi ditasharufkan pada Sabtu, 5 Juli 2025 di aula Kantor Kelurahan Pasirkratonkramat. Penyaluran bantuan ini menjadi bagian dari keseluruhan tahapan pemberdayaan UMKM yang ditopang langsung oleh Lazismu Kota Pekalongan.
Sebelum pentasharufan, Tim Pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Kota Pekalongan juga telah melakukan seleksi secara berjenjang dengan melibatkan PCM maupun PRM setempat. Dari total 27 proposal yang masuk melalui Lazismu Kota Pekalongan, tim akhirnya menyeleksinya menjadi tersisa 8 UMKM yang dinilai layak untuk mendapatkan bantuan program ini.
“Jadi 8 UMKM yang hari ini menerima bantuan sebelumnya telah melalui assesmen oleh tim yang terdiri dari unsur akademisi dan praktisi UMKM, media, Majelis Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM PDM, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PDA, Lazismu Kota Pekalongan, dan lainnya,” kata Ketua Tim Pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Kota Pekalongan, Rochmat Nurcholis.

Tak hanya itu, 8 pelaku UMKM penerima manfaat ini juga berkesempatan mendapatkan pembekalan materi dari PDM maupun para praktisi dan akademisi. Materi tersebut mencakup landasan keislaman, bagaimana merintis bisnis, product branding dan packaging, hingga digital marketing.
“Delapan UMKM penerima manfaat ini memiliki jenis usaha yang beragam, ada terasi, nasi goreng, bubur kacang hijau, olahan ikan, makanan beku, dan lainnya. Nantinya mereka juga akan tetap kita dampingi untuk melihat progres perkembangan usahanya,” terang Nurcholis.
Misi Pemberdayaan UMKM Muhammadiyah: Naik Kelas dari Mustahiq ke Muzaki

Acara pentasharufan bantuan program pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Kota Pekalongan ini dihadiri Wakil Wali Kota Pekalongan Balqis Diab, Ketua PDM Kota Pekalongan Dr. HM. Hasan Bisysri, M.Ag. beserta sejumlah Pleno PDM, Ketua BP Lazismu Kota Pekalongan Sutantyo dan jajaran, Ketua PDA Kota Pekalongan Dra. Rita Rahmawati, M.Pd., Wakil Ketua PDA Endang Ketua Majlis Ekonomi dan Kewirausahaan PDA Ida Fitriati Setianingsih, Manajer Eksekuif Lazismu M. Bilal dan jajaran, perwakilan PCM dan PRM, serta yang lainnya.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pekalongan, serta Kepala Kelurahan Pasirkratonkramat.
Ketua PDM Kota Pekalongan, Dr. Hasan Bisysri, mengatakan bahwa program pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Kota Pekalongan ini menjadi wujud komitmen dan kepedulian Muhammadiyah dalam mendorong UMKM agar terus bertumbuh. Terlebih, selama ini UMKM memainkan peran vital dalam menopang ekonomi nasional sekaligus menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.
“Maka bukan hanya dibantu modal, UMKM ini jua terutama perlu diberdayakan agar aktivitas usahanya bisa bertahan dan terus bertumbuh. Makanya kita bentuk tim pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Kota Pekalongan agar bisa memberikan pendampingan maksimal bagi para UMKM penerima manfaat ini,” ujar Hasan.
Dalam kesempatan ini, Kiai Hasan Bisysri juga memberikan pesan khusus kepada UMKM penerima manfaat program pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Kota Pekalongan. Pertama, merintis bisnis atau berwirausaha menuntut kedisplinan, terutama dalam mengelola keuangan usahanya. Karena itu, harapannya para pelaku UMKM ini bisa memisahkan modal yang akan terus diputar untuk usaha, dengan uang pribadi untuk pemenuhan kebutuhan keluarga sehari-hari.
Kedua, Hasan juga mengingatkan para pelaku UMKM untuk mematuhi kaidah fiqih maupun aturan perundangan dalam menjalankan usahanya.
“Karena usahanya makanan, maka prinsip halal dan thayib harus dijalankan. Jangan menggunakan zakat tambahan pangan berbahaya, misal pengawet, borax, dan lainnya,” tandasnya.
Ketiga, ia berharap pelaku UMKM tidak hanya berorientasi mengejar profit, sebab akan lebih utama untuk menjaga keberlanjutan dan kualitas ketenangan dalam berbisnis.
“Itulah barokah, usahanya bukan hanya bertumbuh, tetapi terutama berkelanjutan. Nah agar barokah, agama mengajarkan kita untuk jangan lupa berinfaq. Kita harus belajar menyisihkan hasil usaha untuk infaq, dalam kondisi lapang maupun sulit. Nah, teknisnya mungkin bisa berupa kotak amal di lapak, sehingga pembeli bisa ikut berinfaq. Nanti hasilnya bisa disalurkan melalui Lazismu,” jelasnya.
Melalui prinsip-prinsip tersebut, Hasan berharap aktivitas usaha terus bertumbuh, sehingga pada saatnya bisnis mereka akan naik kelas. “Kalau sekarang ini kita masih menjadi penerima, mustahiq, maka harapannya nanti naik kelas menjadi muzakki atau munfiq, dan itulah tujuan dari pemberdayaan,” ucapnya.

Sementara Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj. Balqis Diab, S.Ag., SE., M.M., menyampaikan apresiasi mendalam atas peran aktif Muhammadiyah dalam mendukung pembangunan di Kota Pekalongan, salah satunya melalui pemberdayaan UMKM. Menurut Balgis, apa yang dilakukan Muhammadiyah amat mengagumkan karena mereka selalu memberikan aksi nyata bagi umat dan masyarakat.
“Untuk itu, kepada delapan UMKM yang hari ini menerima pentasharufan, bantuan modal ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jangan sampai modal habis, gunakan hanya untuk pengembangan usaha, jangan untuk kepentingan pribadi,” pesan Balgis tegas.
Balgis menilai para penerima manfaat program pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Kota Pekalongan ini patut bersyukur dan menjaga bantuan dari dana ZIS ini secara Amanah.
“Bayangkan, di tengah kondisi ekonomi dan berusaha yang mungkin sedang sulit, panjenengan tidak harus terjebak pinjol atau bang tongol. Jadi panjenengan sedang dimulyakan oleh Allah, maka jaga amanah bantuan ini dengan mengelolanya secara baik dan bertanggung jawab. Yang kedua, biasakan menyisihkan sebagian hasil usaha untuk infaq, setiap hari dibiasakan ,” ungkapnya.
Untuk mendukung tumbuh kembangnya UMKM, Balgis juga siap mendorong sinergi Pemkot dengan PDM Kota Pekalongan. Sebagai wujud apresiasi, Balgis juga memberikan kejutan dengan memberikan bantuan paket sembako bagi delapan UMKM penerima manfaat. (sef)