Kabarmu

Sukses dan Menginspirasi, 5 Tokoh Muhammadiyah Kota Pekalongan Ini Raih Lifetime Acievement Award 2025

MOZAIKMU – Perkembangan PDM Kota Pekalongan sampai saat ini tak bisa dilepaskan dari kiprah sejumlah tokoh Muhammadiyah Kota Pekalongan di masa lalu. Mereka adalah para perintis dan pendobrak dengan jejak dampaknya yang masih bisa dirasakan sampai hari ini.

Karena itu, dalam semangat mengapresiasi sekaligus merawat ingatan sejarah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan melalui Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) menghadirkan Lifetime Achievement Award Muhammadiyah Kota Pekalongan Tahun 2025 untuk para kader dan tokoh Muhammadiyah Kota Pekalongan yang dinilai telah berkiprah bagi Persyarikatan Muhammadiyah di Kota Pekalongan.

Apresiasi dan penghargaan ini diserahkan pada kegiatan Resepsi Milad dan Dialog Kader dalam rangka menyemarakkan Milad ke-113 Muhammadiyah, Sabtu (22/11/2025) malam di Masjid SMP Muhammadiyah Pekalongan.

Ketua PDM Kota Pekalongan, Dr. HM. Hasan Bisysri, M.Ag., mengatakan, penganugerahan lifetime achievement award ini menjadi bagian dari rangkaian Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah tingkat Kota Pekalongan. Kegiatannya disatukan dengan resepsi milad sekaligus menghadirkan dialog kader.

“Jadi resepsi malam ini tidak hanya membincang peluang dan tantangan kader Muhammadiyah di masa kini, lebih dari itu juga mengenang dan mengapresiasi kiprah perjuangan tokoh – tokoh Muhammadiyah Kota Pekalongan di masa lalu melalui pemberian lifetime achievement award,” ungkapnya didampingi Sekretaris PDM, Aslam Fatkhudin, S.Kom., M.Kom.

Melalui kegiatan ini, Hasan Bisysri mengingatkan pentingnya memperlakukan kader secara seimbang. Tidak hanya menuntut, tetapi juga mengapresiasi mereka secara layak dan wajar.

“Jangan sampai, ada kader sudah berjuang total untuk Muhammadiyah, tetapi kondisi ekonomi keluarganya yang sulit justru tak tersentuh oleh Persyarikatan. Maka program-program Lazismu juga perlu memberikan prioritas terhadap kader-kader kita yang telah berjuang untuk dakwah Muhammadiyah,” tandasnya.

Meneladani Kiprah Tokoh Muhammadiyah Kota Pekalongan Terdahulu

TOKOH MUHAMMADIYAH KOTA PEKALONGAN (3)
Sejumlah pimpinan PDM, UPP, Ortom, dan lainnya hadir di malam resepsi milad.

Hasan Bisysri menyebut mengenang para tokoh Muhammadiyah Kota Pekalongan terdahulu penting sebagai ikhtiar meneguhkan kembali komitmen berjuang dan berdakwah di Persyarikatan.

“Kadang mungkin kita merasa lelah, itu manusiawi. Maka di saat seperti ini, membaca kembali kiprah para pejuang terdahulu bisa me-recharge, memberikan energi tambahan untuk kita,” ucapnya.

Kegiatan resespi milad sendiri digelar sederhana di dalam masjid. Sekitar seratus orang dari unsur Pleno PDM Kota Pekalongan beserta UPP, Ortom Daerah, PCM, AUM, dan lainnya hadir menyaksikan pemberian penghargaan untuk para tokoh Muhammadiyah Kota Pekalongan periode lampau, sekaligus menyimak dialog kader.

Sementara Ketua MPKSDI PDM Kota Pekalongan, Fatkhur Rizki, menjelaskan, penganugerahan lifetime achievement award ini menjadi tradisi baru di Muhammadiyah Kota Pekalongan, terutama di momentum milad, yang sebelumnya diprakarsai PCM Pekalongan Timur di Milad ke-112 tahun 2024.

“Kita berupaya menelusuri dan merekam kembali jejak-jejak perjuangan yang ditinggalkan para tokoh Muhammadiyah di masa lalu. Dan proses ini tidak mudah, karena untuk mendapatkan informasi soal sang tokoh pun cukup banyak tantangan, karena anak, cucu, atau bahkan cicitnya belum tentu memiliki catatan ataupun cerita, bahkan foto pun tidak semuanya ada,” jelasnya didampingi Ketua Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah PDM Kota Pekalongan, M. Khatib Amrullah.

TOKOH MUHAMMADIYAH KOTA PEKALONGAN (2)
Para pimpinan Aisyiyah di berbagai tingkatan juga ikut meramaikan resepsi

Dalam lifetime achievement award 2025 ini, ada lima tokoh Muhammadiyah Kota Pekalongan yang mendapatkannya. Pertama ada Sayuti bin H. Mochtar, yang berperan penting menghidup-hidupi Rumah Miskin Muhammadiyah atau yang sekarang dikenal sebagai Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah di Noyontaan.

Kedua, Dahlan Cholil, merupakan aktivis kepanduan Hizbul Wathan Jawa Tengah yang menjadi salah satu pendiri Muhammadiyah Cabang Pekalongan periode kedua (1950-1965). Berikutnya ada Siti Rukayah, perempuan kelahiran 1911 yang merintis Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kramatsari melalui sebuah langgar kecil di Kramatsari. Tempat ibadah ini menjadi sentrum aktivisme keagamaan yang disesuaikan dengan Tarjih Muhammadiyah.

“Langgar inilah yang kini menjadi Masjid Al-Ikhlas Kramatsari,” ucap Rizki.

Keempat, Umi Saodah yang lahir di 1912. Perempuan asal Bendan ini menghidup-hidupi Panti Asuhan Wisma Rini di periode awal, sehingga panti ini bisa bertahan dan berkembang sampai saat ini.

Terakhir, ada Imam Suraji, kelahiran 1955. Ia adalah mantan Ketua PDM Kota Pekalongan periode 1991-1995, serta anggota Pleno PDM Kota Pekalongan pada periode 2015-2022.

“Sebetulnya masih banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah Kota Pekalongan yang juga layak mendapatkan penghargaan ini. Maka bagi yang belum menerima di tahun ini, insyaaallah bisa mendapatkannya di tahun-tahun mendatang,” kata Rizki.

Selain penghargaan, resepsi milad ini juga menghadirkan dialog kader dengan dua narasumber, yakni Adi Widiyanto, S.Pd. dari MPKSDI PWM Jateng yang menyampaikan materi Risalah Islam Berkemajuan sebagai Fondasi Ideologi Muhammadiyah, serta Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (NPI) PDM Kota Pekalongan, Akhmad Saefudin, S.Sos. yang membahas nasib pengkaderan Muhammadiyah di era digital. Acara juga dihibur dengan musikalisasi puisi persembahan LSBO PDM Kota Pekalongan. (sef)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button