Khutbah Jum'atKhutbah

(KHUTBAH JUMAT) Darurat Sampah dan Tanggung Jawab Lingkungan dalam Islam

Khutbah Pertama

الَحمْدُ هّٰلّلِ الَّذّي خَلَقَ الّإنسَانَ فِّ أَحْسَنّ تَ•قْوّيٍم، وَجَعَلَهُ خَلّيفَةً فِّ الَأرْضّ لّيَ•عْمُرَهَا لََ لّيُ•فْسّدَ فّيهَا.نَمََْدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَ•عَالََ وَنَشْكُرُهُ عَلَى نّعَمّهّ الظَّاهّرَةّ وَالْبَاطّنَةّ، وَنَسْتَ•غْفّرُهُ وَنَ•تُوبُ إّلَيْهّ، وَنَ•عُوذُ بِّ هٰلّلِ مّنْ شُرُورّ أَنْ•فُسّنَا وَمّنْ سَّٰيئَاتّ أَعْمَالّنَا.أَشْهَدُ أَنْ لََ إّلههَ إّلََّ ا هٰلُلِ وَحْدَهُ لََ شَرّيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُمََُّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.اللَّهُمَّ صَّٰل وَسَّٰلمْ وَبَرِّكْ عَلَى سَّٰيدّنََ مُمََُّدٍ النَّبّّٰ الَأمّيّن، الَّذّي جَاءَ لّيُ•تَّٰممَ مَكَارّمَ الَأخْلَقَّ، وَعَلَى آلّهّ وَصَحْبّهّ أَجْعَّْيَن، وَمَنْ تَبّعَهُمْ بّحِّْسَانٍ إّلََ يَ•وْمّ الٰدّينّ.أُوصّيكُمْ وَنَ•فْسّي بّتَ•قْوَى ا هٰلّلِ، فَاتَّ•قُوا ا هٰلَلِ حَقَّ تُ•قَاتّهّ، وَلََ تَوَُتُنَّ إّلََّ وَأَنْ•تُمْ مُسْ لّمُونَ.قَالَ ا هٰلُلِ عَزَّ وَجَلَّ :يََ أَيُّ•هَا الَّذّينَ آمَنُوا اتَّ•قُوا ا هٰلَلِ حَقَّ تُ•قَاتّهّ وَلََ تَوَُتُنَّ إّلََّ وَأَنْ•تُمْ مُسْلّمُونَ.

Ma‘asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Salah satu bentuk ketakwaan yang sering dilupakan adalah menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, sebab Islam adalah agama yang sangat menekankan nilai *thaharah* — kebersihan lahir maupun batin.

Rasulullah ﷺ bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ

Kebersihan adalah separuh dari iman.* (HR. Muslim)

Hadis ini menekankan kebersihan tubuh, pakaian, dan lingkungan. Lingkungan yang kotor bukan hanya merusak pemandangan, tetapi juga

menimbulkan penyakit dan mencerminkan lemahnya iman masyarakat.

Kota kita, Pekalongan tercinta, saat ini menghadapi darurat sampah. Tempat pembuangan akhir akan ditutup, juga banyak warga membuang sampah di pinggir jalan, di sungai, bahkan di lahan kosong.

Kondisi ini sangat memprihatinkan. Padahal Allah telah berfirman:

وَلَ ت فْسِ دوا فِ الْرَْْضِ بَعْدَ إِصْلَحَِهَا

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.” (QS. Al-A‘rāf [7]: 56)

Membuang sampah sembarangan adalah bentuk *ifsād fil-ardh* — berbuat kerusakan di bumi. Sementara tugas kita sebagai khalifah adalah memakmurkan bumi.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَ الَلَّ كَتَبَ الِإحْسَانَ عَلَى كلِ شَيْ ء

Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik atas segala sesuatu.* (HR. Muslim)

Termasuk berbuat ihsan dalam mengelola sampah, memilah antara yang organik dan anorganik, serta berusaha mengurangi sampah dari rumah masing-masing. Membuang sampah pada tempatnya adalah amal kecil, tetapi bernilai besar di sisi Allah.

Sebagian masyarakat mungkin menolak pembangunan TPS 3R karena kekhawatiran akan bau dan kotor, padahal pengelolaan yang baik akan menjadikan lingkungan bersih, sehat, dan bermanfaat.

Mari ubah cara pandang bahwa: sampah bukan sekadar masalah, tapi peluang kebaikan dan keberkahan jika dikelola dengan tanggung jawab.

Masalah sampah bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi tanggung jawab kita bersama. Dalam pandangan islam menjaga supaya terwujud kondisi yang aman, bersih dan sehat adalah termasuk sedekah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِمَاطَة الذََْى عَنِ الطَرِيقِ صَدَقَة 

Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah. (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian khutbah pertama ini, Semoga Allah memberikan kesadaran kepada kita semua untuk mencintai kebersihan, menjaga bumi, dan melaksanakan amanah sebagai khalifah di muka bumi. Semoga kota Pekalongan tercinta segera keluar dari darurat sampah ini.

أَقُولُ قَوْلِّ ههذَا وَأَسْتَغْفّرُ ا هٰلَلِ العَظّيمَ لِّ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفّرُوهُ، إّنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحّيمُ.

Khutbah Kedua

ٱلْحَمْدُ هّٰلّلِ حَدًَْا كَثّيًرا طَّٰيبًا مُبَاركًَا فّيهّ، كَمَا يُّبُُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. نَمََْدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالََ، وَنَشْكُرُهُ، وَنَتُوبُ

إّلَيْهّ، وَنَعُوذُ بّهّ مّنْ شُرُورّ أَنْفُسّنَا وَمّنْ سَّٰيئَاتّ أَعْمَالّنَا.

أَشْهَدُ أَنْ لََ إّلههَ إّلََّ ا هٰلُلِ وَحْدَهُ لََ شَرّيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُمََُّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اَللٰههُمَّ صَّٰل وَسَّٰلمْ وَبَرِّكْ عَلَيْهّ، وَعَلَى آلّهّ وَصَحْبّهّ أَجْعَّْيَن.

إّنَّ ا هٰلَلِ وَمَلَئَّكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبّّٰ ۚ يََ أَيُّهَا الَّذّينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهّ وَسَّٰلمُوا تَسْلّيمًا.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ ، ٱتَّقُوا ا هٰلَلِ حَقَّ التَّقْوَى، وَرَاقّبُوهُ فِّ الّٰس ٰرّ وَالنَّجْ وَى.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Marilah kita lanjutkan rasa syukur dan takwa kita kepada Allah dengan meneguhkan tekad untuk menjadi umat yang peduli, bersih, dan bertanggung jawab.

Kebersihan adalah bagian dari iman, dan iman menuntun kita untuk memperbaiki lingkungan, bukan mencemarinya. Kota yang bersih mencerminkan hati warganya yang bersih, sedangkan kota yang penuh sampah mencerminkan hati yang lalai.

Kita semua berharap agar darurat sampah di kota Pekalongan segera berakhir. Namun solusi tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi dari kesadaran kolektif umat. Setiap rumah tangga, setiap keluarga, dan setiap individu memiliki tanggung jawab yang sama di hadapan Allah.

Kita semua memiliki tanggung jawab untuk berubah enjadi lebih baik dalam menangani sampah, karena terwujudnya Kota Pekalongan yang

bersih dan indah tidak datang dengan tiba tiba. Allah berfirman:

إِنَ الَلَّ لَ ي غَ ِ ي مَا بِقَوْم حَ ىَتّ ي غَ ِ ي وا مَا بِنَِْ فسِهِمْ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra‘d [13]: 11)

Mari jadikan masalah ini sebagai momen muhasabah untuk menumbuhkan kesadaran iman bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah.

Doa Khutbah:

اَللٰههُمَّ اغْفّرْ لّلْمُسْلّمّيَن وَالمسُْلّمَاتّ، وَالمؤُْمّنّيَن وَالمؤُْمّنَاتّ، الَأحْيَاءّ مّنْهُمْ وَالَأمْوَاتّ، إّنَّكَ  سَّيَعٌ قَرّيبٌ مُّيُبُ الدَّعَوَاتّ، يََ قَاضّيَ الَحاجَاتّ .اَللٰههُمَّ طَّٰهرْ قُلُوبَنَا مّنَ الّٰنفَاقّ، وَأَعْمَالَنَا مّنَ الٰرّيَءَّ، وَأَلْسّنَتَنَا مّنَ الكَذّبّ، وَأَعْيُنَنَا مّنَ الّخيَانَةّ، فَإّنَّكَ تَعْلَمُ خَائّنَةَ الَأعْيُّن وَمَا تُفُّْي الصُّدُورُ .اَللٰههُمَّ اجْعَلْنَا مّنْ عّبَادّكَ

المحَُافّظّيَن عَلَى طَهَارَةّ الَأرْضّ كَمَا نُاََفّظُ عَلَى طَهَارَةّ الَأبْدَانّ.

اَللٰههُمَّ أَصْلّحْ لَنَا مَدّينَتَنَا ههذّهّ، مَدّينَةَ بَكَالُونْغَانْ، وَاجْعَلْهَا مَدّينَةً طَّٰيبَةً مُبَاركََةً، نَظّيفَةً عَامّرَةً بّلِّإيَمانّ

وَالرَّحْةََّ .اَللٰههُمَّ أَلْمّْْ وَوَّٰفقْ قّيَادَتَنَا إّلََ مَا فّيهّ خَيُْر البّلَدَّ وَالعّبَادّ .اَللٰههُمَّ ارْزُقْهُمُ الّٰصحَّةَ، وَالبَصّ يَرةَ، وَالدَّْايَةَ إّلََ طَرّيقّ الَحّٰق وَالعَدَالَةّ .اَللٰههُمَّ ارْفَعْ عَنَّا البَلَءََ وَالغَلَءََ، وَالوَبَءَِ، وَسُوءَ الفّتََّ مَا ظَهَرَ مّنْهَا وَمَا

بَطَنَ .اَللٰههُمَّ أَنْزّلْ عَلَيْنَا مّنْ بَرَكَاتّ السَّمَاءّ، وَأَخْرجّْ لَنَا مّنْ خَيَْراتّ الَأرْضّ ، وَاغْفّرْ لَنَا ذُنُوبَنَا، وَوَّٰفقْنَا لّمَا

تُّبُُّ وَتَرْضَى .

رَبَّنَا آتّنَا فِّ الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِّ الآخّرَةّ حَسَنَةً، وَقّنَا عَذَابَ النَّارّ .وَصَلَّى ا هٰلُلِ عَلَى سَّٰيدّنََ مُمََُّدٍ، وَعَلَى آلّهّ

وَصَحْبّهّ أَجْعَّْيَن.وَآخّرُ دَعْوَانََ أَنّ الَحمْدُ هّٰلّلِ رَّٰب العَالَمّيَن.

عّبَادَ ا هٰلّلِ، إّنَّ ا هٰلَلِ يَمَُْرُ بّلِعَدْلّ وَالّإحْسَانّ وَإّيتَاءّ ذّي القُرْبََ، وَيَنْهَى عَنّ الفَحْشَاءّ وَالمنُْكَرّ وَالبَغْيّ، يَعّظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ .فَاذكُْرُوا ا هٰلَلِ العَظّيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نّعَمّهّ يَزّدكُْمْ، وَلَذّكْ رُ ا هٰلّلِ أَكْ بََُ، وَا هٰلُلِ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Terjemahan Bahasa Indonesia (kalau dirasa terlalu lama tidak perlu dibaca)

Ya Allah, ampunilah kaum Muslimin dan Muslimat, mukminin dan mukminat, yang masih hidup maupun yang telah wafat. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Dekat, Maha Mengabulkan doa, wahai Dzat yang Maha Memenuhi segala kebutuhan.

Ya Allah, sucikanlah hati kami dari sifat munafik, bersihkanlah amal kami dari riya, lidah kami dari dusta, dan pandangan kami dari khianat. Sesungguhnya Engkau mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang tersembunyi di dalam dada.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang menjaga kebersihan bumi sebagaimana kami menjaga kebersihan badan.

Ya Allah, perbaikilah kota kami ini, Kota Pekalongan, jadikanlah ia kota yang baik lagi diberkahi, bersih, makmur dengan iman dan kasih sayang.

Ya Allah, ilhamkan dan tuntunlah para pemimpin kami menuju kebaikan negeri dan rakyat.

Karuniakan kepada mereka kesehatan, ketajaman hati, dan petunjuk menuju jalan kebenaran dan keadilan.

Ya Allah, angkatlah dari kami berbagai bencana, mahalnya harga, wabah penyakit, serta fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi.

Ya Allah, turunkanlah kepada kami keberkahan dari langit, keluarkanlah bagi kami rezeki dari bumi, ampunilah dosa-dosa kami, dan tuntunlah kami menuju apa yang Engkau cintai dan ridhai.

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.

Dan akhir dari doa kami adalah: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya Allah memerintahkan (kita) untuk berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberi kepada kaum kerabat; serta melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu mengambil pelajaran.

Maka ingatlah Allah Yang Maha Agung, niscaya Dia akan mengingatmu; bersyukurlah atas nikmat-Nya, niscaya Dia akan menambah nikmat kepadamu; dan sesungguhnya mengingat Allah itu lebih besar (pahalanya), dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pekalongan, 9 Oktober 2025

*Wakil Rektor II UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan; Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button