Gerak Cepat! Relawan Muhammadiyah Kota Pekalongan Bantu Korban Banjir: Salurkan 900 Nasbung sampai Bantu Distribusi Logistik Pilkada
MOZAIKMU – Muhammadiyah Kota Pekalongan melalui unsur relawan kebencanaan lintas majlis dan Ortom kembali menunjukkan respon cepatnya dalam membantu penanganan bencana. Kali ini, mereka bahu membahu membantu warga terdampak banjir di Kelurahan PasirKratonKramat akibat jebolnya tanggul Sungai Meduri-Bremi.
Aksi relawan Muhammadiyah Kota Pekalongan ini sebagai perwujudan respon cepat Persyarikatan dalam hal kebencanaan melalui Gerakan bertajuk One Muhammadiyah One Response (OMOR).
Dengan leading sector Lembaga Resiliensi Bencana (LRB)/Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), kegiatan ini mengkolaborasikan unsur Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah (NA), Lazismu Kota Pekalongan, dan unsur lainnya.
Ketua LRB MDMC PDM Kota Pekalongan, Heri Kuswanto, mengatakan, respon atas bencana banjir ini telah dilakukan LRB/MDMC sejak Minggu, 24 November 2024, dengan melakukan monitoring dan assessment atas dampak banjir terhadap masyarakat Kota Pekalongan, khususnya di Kelurahan PasirKratonKramat.
“Menimbang besarnya dampak banjir akibat tanggul jebol ini, LRB PDM Kota Pekalongan akhirnya memutuskan mengaktifkan pos siaga bencana Muhammadiyah Kota Pekalongan terhitung sejak Senin pagi, 25 November 2024, guna menggkoordinasikan sumberdaya untuk secepatnya membantu warga terdampak banjir,” kata Heri, Rabu 27 November 2024.
Pos Siaga Bencana Muhammadiyah Kota Pekalongan ini dipusatkan di Kampus I FEB UMPP yang juga Kantor PDM Kota Pekalongan. Posko ini segera mendirikan dapur umum yang melibatkan 23 relawan dari lintas Majlis, serta menerjunkan 9 relawan SAR.
“Sejak Senin pagi, posko ini telah bergerak dengan menerjunkan relawan SAR untuk membantu evakuasi warga. Selain itu, dapur umum juga mulai menyiapkan makanan untuk membantu para pengungsi,” terang Heri.
Sampai dengan Rabu pagi, 27 November 2024, Dapur Umum total telah menyalurkan lebih dari 900 porsi nasi bungkus untuk warga pengungsi. Rinciannya, tanggal 25 November 2024 terdistribusi 310 nasi bungkus untuk makan malam pengungsi.
Berikutnya, Selasa pagi menyalurkan 340 nasi bungkus untuk sarapan pengungsi, dan yang terbaru 340 bungkus untuk sarapan.
“Sebagai unsur relawan, kami terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Pekalongan untuk memudahkan pemberian bantuan agar efektif ke sasaran. Untuk bantuan makanan dan minuman misalnya, kami terutama menyasar pengungsi ataupun warga yang bertahan di rumah-rumah, yang belum tersentuh distribusi bantuan. Ya saling sinergi dan saling mengisi,” jelas Heri.
Sementara terkait distribusi bantuan makanan dan minuman untuk warga terdampak/pengungsi ini, relawan LRB, Nabil, menyebut total ada 5 pendistribusian nasi bungkus dan 2 untuk air mineral.
Rinciannya, kata dia, 230 nasi bungkus untuk warga area JL. KH. Samanhudi Pasirsari, 220 nasbung untuk warga Jl. Teuku Umar RW 8 Pasirsari, 120 nasbung di pos pengungsian TPQ Baitul Hikmah Kramatsari, 150 bungkus di Jl. Sutan Syahrir RT 06/RW 04 Pasirsari, serta 180 bungkus di Jl Teuku Umar RW 08 Pasisari.
“Untuk bantuan air mineral, kita sudah distribusikan ke Jl. Sutan Syahrir RT 06 RW 04 Pasirsari sebanyak 4 dus, serta 2 dus untuk warga Jl. Teuku Umar RW 08 Pasirsari,” jelas Nabil.
Selain evakuasi pengungsi dan menyalurkan bantuan makanan, relawan LRB PDM Kota Pekalongan juga bersama BPBD berkesempatan membantu proses distribusi logistik hingga petugas penyelenggara ad hoc Pilkada Serentak 2024. Bantuan ini terutama untuk TPS 006 dan TPS 008 Jl. Sultan Syahrir Pasirsari Utara, Kelurahan PasirKratonKrama.
“Terima kasih kepada relawan LRB MDMC yang telah membantu pendistribusian logistik Pilkada serta membantu akses petugas ad hoc Pilkada untuk 2 TPS yang terdampak banjir di Pasirsari,” kata Komisioner KPU Kota Pekalongan, Iman Santosa, SH.
Respon Cepat Relawan Muhammadiyah Kota Pekalongan
Seperti diketahui, tanggul Sungai Meduri-Bremi sepanjang 10 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 2 meter yang berlokasi di Desa Jeruksari Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, jebol pada Sabtu pagi, 23 November 2024, sekitar jam 04.00 WIB.
Akibatnya, air sungai melimpas ke daratan dan menggenangi hingga ke pemukiman warga, baik di Kabupaten maupun Kota Pekalongan. Wilayah Pasirsari menjadi wilayah terdampak, terutama sepanjang Jl. Sutan Syahrir serta pemukiman RW 3, 4, 5, 6,dan RW 7.
Peristiwa ini pun mendapat perhatian langsung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan. Senin malam, mereka secara khusus memanggil LRB MDMC dan Lazismu guna membahas situasi mutakhir bencana serta solusi yang bisa dilakukan Muhammadiyah.
“Prinsipnya, Muhammadiyah Kota Pekalongan melalui LRB MDMC, LLHPB Aisyiyah, NA, Lazismu, dan lainnya harus memberikan respon cepat atas musibah banjir ini dengan memberikan bantuan yang bisa kita lakukan,” kata Ketua PDM Kota Pekalongan, Dr. HM. Hasan Bisysi, M.Ag., saat rakor.
Ustadz Hasan Bisysri pun memberikan sejumlah arahan. Pertama, terkait sumber pendanaan penanganan bencana, dia meminta agar satu pintu melalui Lazismu Kota Pekalongan. Karena itu, Hasan juga meminta Lazismu untuk memback-up kebutuhan dana tersebut dengan prosedur cepat.
Selain itu, Hasan juga berpesan agar relawan Muhammadiyah Kota Pekalongan tetap bersinergi dengan BPBD dan unsur relawan lainnya dalam membantu penanganan bencana banjir ini.
“Bencana alam ini situasi khusus, jadi akses pendanaannya juga harus khusus, jangan terlalu banyak prosedur. Di sisi lain, semua relawan Muhammadiyah Kota Pekalongan agar mempercayakan sumber pendanaan itu melalui Lazismu, supaya satu pintu. Ini Lazismu juga sudah membuka penggalangan dana khusus untuk membantu bencana banjir ini,” pesan dia. (sef)