Ditempa 3 Hari, 27 Peserta Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan Siap jadi Relawan Kebencanaan Tangguh

MOZAIKMU – Kegiatan Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan tahun 2024 baru saja dihelat dengan sukses pada 28-30 Juni 2024, di Kali Paingan dan Linggoasri Kabupaten Pekalongan. Hasil dari pelatihan ini diharapkan semakin memperkuat peran Muhammadiyah dalam kerja-kerja penanggulangan bencana.
Ketua Lembaga Resiliensi Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB MDMC) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan, Heri Kuswanto mengatakan, selama tiga hari pelaksanaan Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan ini peserta ditempa berbagai materi dan skill penanggulangan kebencanaan, meliputi teori hingga praktik dan simulasi langsung.
Adapun materi pelatihan sendiri meliputi Navigasi Darat, Survival, Water Rescue terutama metode Reach Throw Row Go Tow (RTRGT), yakni sebuah metode pertolongan menghadapi kecelakaan di air dengan manajemen risiko dari yang teringan sampai terberat.

Berikutnya ada Vertical Rescue yang merupakan upaya penyelamatan korban yang dilakukan di medan yang terjal dan curam atau bahkan terisolasi seperti tebing. Dalam Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan ini, peserta dilatih dengan Teknik Hauling Lowering.
“Hauling dan Lowering ini dua Teknik berbeda sesuai posisi korban yang akan dievakuasi. Pada Teknik hauling, peserta belajar bagaimana mengevakuasi korban yang posisinya ada di bawah agar bisa dinaikkan ke permukaan atas atau titik aman yang lebih tinggi,” ungkap Heri didampingi Sekretaris LRB MDMC Kota Pekalongan, Abdulrozaq, Senin 1 Juli 2024.
Sebaliknya pada Lowering, posisi korban berada di tempat yang lebih tinggi, sehingga proses evakuasinya adalah menurunkannya ke tempat yang lebih rendah. Berikutnya, peserta juga berkesempatan mengenal Medical First Responder (MFR). Diketahui, MFR sendiri merujuk pada penolong yang pertama tiba di lokasi kejadian dan memiliki kemampuan medis dalam kasus kegawatdaruratan yang terlatih.
Ada juga materi tentang Manajemen Posko, serta yang ikonik dalam Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan ini tentu saja ada pengenalan program One Muhammadiyah One Response (OMOR).
“Untuk melatih skill, Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan ini juga ditutup dengan praktik langsung simulasi penanganan bencana untuk semua peserta,” tambah Heri.

Dengan kombinasi teori dan praktik, para peserta tidak hanya memiliki wawasan tentang penanggulangan bencana, melainkan juga terbekali skillnya saat terjun langsung menjadi relawan kebencanaan di manapun.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap besar akan lahirnya relawan-relawan kebencanaan Muhammadiyah yang Tangguh dan skillfull dalam penanganan kebencanaan. Para relawan yang tanggap dan efektif dlam memberikan bantuan kepada korban bencana serta mampu berperan aktif dalam penanggulangan dan respon kebencanaan di Bawah komando LRB MDMC PDM Kota Pekalongan, sehingga memperkuat program One Muhammadiyah One Response,” jelas Heri.
Kecuali itu, lanjut Heri, para alumni basic training ini juga harapannya bisa menjadi relawan yang memiliki kesiapsiagaan tinggi, terutama saat ada peristiwa bencana.
“Kalau sudah menyandang status relawan, maka sewaktu-waktu kita butuh mereka harus siap. Selain itu, karena pelatihan ini sifatnya masih basic, maka harapannya ke depan para peserta bisa mengikuti jenjang Pendidikan lebih lanjut yang lebih spesifik, ataupun jenjang Pendidikan ke instansi yang kompeten dan membidangi kebencanaan seperti Basanas,” lanjut Heri.
Baca juga: Hebat! Wisuda Tahfidz 1 MBS Putri Taruna Krapyak Jauh Lampaui Target, Ada yang Hafal 8 Juz
Follow Up Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan

Adapun Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan sendiri total diikuti 27 peserta. Menurut Sekretaris LRB MDMC Kota Pekalongan, Abdulrozaq, jumlah tersebut merupakan delegasi dari sejumlah Ortom dan AUM Pendidikan di Kabupaten dan Kota Pekalongan.
Rinciannya, ada 12 delegasi dari SMK Muhammadiyah Bligo, SMK Muhammadiyah Bojong 3 peserta, SMK Muhammadiyah Pencongan 3 peserta, SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan 3 peserta, PCPM Wuled 3 peserta, PDNA 2 peserta, dan IPM Kota Pekalongan mengirimkan 1 delegasinya.
“Sementara untuk instruktur dan pematerinya, Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan ini menghadirkan para alumni basic training 1 sampai 5 yang sudah bersertifikat Basarnas melalui bimbingan teknis ataupun pelatihan dan uji kompetensi. Selain itu, kami hadirkan juga pemateri dari RSI Pekajangan untuk membekali peserta tentang MFR,” jelas Rozaq.
Tak cukup dengan pelatihan dasar ini, ke depan alumni Basic Training 6 LRB MDMC Kota Pekalongan juga akan tetap dibina melalui berbagai upaya follow up. Untuk menyebut di antaranya, yakni latihan rutin lanjutan yang akan dilakukan oleh masing-masing divisi (Jungle Rescue, Vertical Rescue, Water Rescue), MFR, dan Manajemen Posko.
“Setelah latihan lanjutan, alumni Basic Training 6 yang sudah menguasai materi & skill akan diikutkan dalam Bimtek atau pelatihan yg diadakan Basarnas untuk mendapatkan sertifikasi resmi potensi SAR,” pungkas Rozaq. (sef)