Kabarmu

Santri MBS KH. Mas Mansyur, M. Zaid Raih Medali Emas Kejurnas Pencak Silat PPLP/PPLPD/SKO Kalsel

MOZAIKMU – Santri MBS KH. Mas Mansyur Kota Pekalongan, Muhammad Zaid, berhasilkan menorehkan catatan gemilang di event nasional. Ya, anak didik Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Noyontaan ini sukses mempersembahkan medali emas untuk Jawa Tengah dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Antar PPLP/PPLPD Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang digelar pada 27-31 Mei 2024.

Muhammad Zaid diketahui mewakili Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD) Jawa Tengah untuk berlaga di Kejurnas Antar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah(PPLPD) Kalimantan Selatan, akhir Mei Lalu. Ia masuk dalam kategori pra remaja dan sukses membawa pulang medali emas.

Santri MBS KH. Mas Mansyur Kota Pekalongan ini juga tercatat menjadi pesilat binaan Tapak Suci Kota Pekalongan. Sebagai anak didik PAM Noyontaan, Zaid juga rutin mengikuti Latihan Tapak Suci yang dilaksanakan di Aula PAM.

Ketua Pimda Tapak Suci Kota Pekalongan, M. Riski Adi Wijaya, memantau langsung latihan santri MBS KH. Mas Mansyur Kota Pekalongan di aula PAM Noyontaan.

Ketua Pimpinan Daerah (Pimda) Tapak Suci Kota Pekalongan, M. Riski Adi Wijaya, pun membenarkan soal prestasi atlet Tapak Suci Kota Pekalongan di Kejurnas Antar PPLP/PPLPD Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yakni atas nama Muhammad Zaid, santri MBS KH. Mas Mansyur Kota Pekalongan.

“Alhamdulillah, salah satu atlet Tapak Suci Kota Pekalongan, Muhammad Zaid, anak PAM Noyontaan dan santri MBS KH. Mas Mansyur berhasil meraih medali emas, juara 1 di Kejurnas Pencak Silat Antar PPLP/PPLDP 2024 di Kalimantan Selatan,” ungkap Riski, Senin 3 Juni 2024.

Menurut Riski, M. Zaid berhasil meraih medali emas untuk kategori pra remaja, ia mengikuti Kejurnas Pencak Silat ini mewakili PPLP Jawa Tengah.

“Muhammad Zaid ini merupakan atlet binaan di unit Latihan Pimda Tapak Suci Kota Pekalongan, baik di PAM Noyontaan maupun di unit ekstrakurikuler MBS KH. Mas Mansyur. Ia juga cukup rajin mengikuti kompetisi pencak silat di tingkat Kota Pekalongan,” terangnya.

Melalui momentum ini, Riski karenanya mengajak warga Persyarikatan untuk bisa mendorong anak-anaknya agar bergabung dengan Tapak Suci. Sebab Tapak Suci menurutnya bisa menjadi saluran kaderisasi yang baik bagi anak-anak Muhammadiyah.

“Tapak Suci merupakan dakwah strategis persyarikatan di masyaraka, kami berharap AUM pendidikan juga bisa mendorong siswa siswinya untuk bergabung dengan Tapak Suci. Semoga melalui Tapak Suci dapat terbentuk kader persyarikatan yang tangguh dan Militan,” terangnya.

Baca juga: Wisuda 40 Santri Angkatan 2, Inilah Keunggulan MBS KH. Mas Mansyur Kota Pekalongan

Medali Emas Pertama Santri MBS KH. Mas Mansyur di Level Nasional

Kegiatan latihan rutin santri MBS Mas Mansyur di komplek pondok/MTs Muhammadiyah Kota Pekalongan.

Sebagai santri MBS KH. Mas Mansyur Kota Pekalongan, prestasi M. Zaid pun membuat bangga seluruh jajaran MBS. Terlebih, raihan medali emas ini menjadi yang pertama dipersembahkan santri MBS KH. Mas Mansyur di tingkat nasional.

“Ananda Muhammad Zaid ini memang santri kami di kelas 3, jadi lulus tahun ini. Tapi ia masih bisa mengharumkan nama MBS KH, Mas Mansyur dengan mempersembahkan medali emas dari kejurnas pencak silat PPLP/PPLDP 2024 di Kalimantan Selatan. Tentu ini amat disyukuri, dan kami bangga dengan prestasi Ananda M. Zaid,” ujar Mudir MBS KH. Mas Mansyur, Ustadz M. Bahrul Ulum, Lc.

Diketahui, sejak kelas 1 M. Zaid memang aktif mengikuti Latihan Tapak Suci di MBS KH. Mas Mansyur. Terlebih, Tapak Suci dan hizbul Wathan memang sejak awal ditetapkan menjadi ekstrakurikuler wajib bagi semua santri, sebagai ikhtiar menjenjang pengkaderan Muhammadiyah.

“Selama ini M. Zaid juga rajin mengikuti kejuaraan pencak silat dan sering meraih prestasi, tetapi memang baru tingkat Kota Pekalongan. Biasanya untuk event Popda. Jadi, medali emas Kejurnas ini menjadi yang pertama bagi dia dan bagi MBS KH. Mas Mansyur. Semoga ia terus bertumbuh potensi dan prestasinya, serta bisa menginspirasi santri-santri lainnya,” jelas Ustadz Bahrul Ulum.

Tak hanya MBS KH. Mas Mansyur, kebahagiaan juga disampaikan Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Noyontaan Kota Pekalongan. Hal ini mengingat M. Zaid sendiri yang notabene juga anak didik PAM.

Plt Kepala PAM Noyontaan, Ahmad Nizar mengatakan, sejauh ini komplek PAM rutin menjadi tempat Latihan Tapak Suci, baik untuk internal anak PAM maupun Latihan gabungan.

“Alhamdulillah, kami ikut kecipratan rasa bangga dan syukurnya atas Raihan medali emas yang dicatatkan anak kami, Muhammad Zaid, di Kejurnas Pencak Silat Antar PPLP/PPLD Kalimantan Selatan,” ucap Nizar.

Karena itu, pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada para pihak yang telah berkontribusi terhadap pencapaian prestasi M. Zaid.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Tapak Suci Kota Pekalongan yang telah banyak memberikan bimbingan bagi anak asuh kami, sehingga Ananda M. Zaid ini mampu berprestasi di tingkat nasional. Terima kasih juga kami sampaikan kepada MBS KH. Mas Mansyur dan semua pihak yang telah membantu,” lanjut dia.

Sebagai informasi, dalam Kejurnas Pencak Silat Kalsel ini, PPLP Jawa Tengah berhasil merebut status juara umum 1 kategori pra remaja serta memperoleh predikat pesilat terbaik putra pra remaja.

Atlet pencak silat PPLP Jateng total mempersembahkan 9 medali di Kejurnas Pencak Silat Antar PPLP/PPLDP 2024 di Kota Banjarbaru Kalsel. Rinciannya, 4 medali emas di mana salah satunya disumbangkan santri MBS KH. Mas Mansyur Kota Pekalongan, 4 medali perak, dan 1 perunggu. (sef)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button